Monday 14 December 2015

Geologi struktur adalah suatu ilmu yang mempelajari perihal bentuk arsitektur, struktur kerak bumi beserta gejala-gejala geologi yang menyebabkan terjadinya perubahan – perubahan bentuk (deformasi) pada batuan. Geologi struktur pada intinya mempelajari struktur batuan (struktur geologi), yaitu struktur primer dan struktur sekunder.
Tujuan utama dalam mempelajari geologi struktur dan tektonik adalah merekonstruksi gaya-gaya yang menyebakan proses perubahan dan evolusi dari muka bumi.
 
Kata Struktur berasal dari bahasa latin yang berarti membangun. Deformasi atau deformation adalah proses yang merubah bentuk atau ukuran dari batuan dan meninggalkan hasil yang permanen di batuan. Sebagai contoh adalah proses patahan pada kerak bumi yang dapat menimbulkan timbulnya struktur penyerta dalam batuan seperti perlipatan, rekahan dan patahan-patahan kecil. Struktur penyerta ini dapat digunakan untuk mempelajari perkembangan struktur geologi suatu daerah.

Struktur geologi dipelajari dan dianalisis dengan tiga cara, yaitu
Secara Deskriptif

  • Mengenal unsur struktur geologi di lapangan,
  • Memerikan (deskripsi) yang meliputi sifat fisik dan geometrinya,
  • Mengukur kedudukan unsur-unsur struktur (garis, bidang, sudut),
  • Menggambarkan pada peta dan penampang.

Secara Kinematik

Mengamati perubahan yang terjadi pada batuan (deformasi), yang berhubungan dengan pembentukan struktur, meliputi :
  • Pergerakan translasi dan rotasi,
  • Perubahan bentuk (dilatasi) dan ukuran (distorsi).
Secara Genetik

Meliputi pemahaman serta penjabaran mengenai pembentukan struktur geologi yang berkaitan dengan pola tegasan pembentuknya.
 
Struktur Primer 
Adalah struktur batuan yang terbentuk bersamaan dengan proses pembentukan batuan. Contoh : 
  • Pada batuan sedimen: Pada batuan sedimen struktur primer identik dengan struktur sedimen. Perlapisan /laminasi sejajar perlapisan/laminasi silangsiur (cross bedding), ripple marks dan current ripples pada batupasir. Secara umum merupakan struktur sedimen. Catatan : Struktur primer dalam batuan sedimen akan mengikuti hukum-hukum dasar sedimentologi: (Hk. Steno) Superposition, Original Horizontality dan Lateral Continuity. 
  • Pada batuan beku :
Kekar kolom (columnar joint), kekar melembar (sheeting joint), vesikuler.
  • Pada batuan metamorf: Foliasi
Struktur Sekunder 
Adalah struktur batuan yang terbentuk setelah proses pembentukan batuan yang diakibatkan oleh deformasi tektonik. Contoh: kekar, sesar, lipatan



Struktur primer berupa bidang perlapisan pada batuan sedimen (A-D) yang memperlihatkan batas lithologi yang merupakan kontrast kekuatan dan sifat batuan. Foto B memperlihatkan batuan dengan struktur primer berupa struktur sedimen sekuen Bouma (turbidit) yang dapat digunakan untuk menentukan kedudukan awal batuan (Orginal Horizontality). E dan F struktur primer pada batuan beku yang berkaitan dengan proses pembekuan; struktur bantal (E) dan kekar kolom (F).







Pada umumnya penelitian geologi struktur dan tektonik terkonsentrasi di permukaan atau di bagian luar kerak bumi. Karakteristik kerak bumi pada umumnya secara langsung atau tidak langsung diakibatkan oleh pergerakan lithosfir. Pergerakan ini, dinyatakan dalam teori tektonik lempeng yang juga banyak menjelaskan aktivitas tektonik dibumi saat ini maupun yang tercatat dalam batuan di cekungan-cekungan laut. Kebanyakan bukti-bukti proses tektonik dan pergerakan didapatkan di kerak samudra dimana pematang tengah samudra didalam proses peregangannya menghasilkan materi baru untuk menambah komposisi lithosfir. Namun demikian umur kerak samudra yang paling tua yang didapatkan adalah 180 juta tahun yang lalu, sehingga lebih dari 96% sejarah tektonik bumi harus didapatkan dari kerak benua. Penelitian geologi memperlihatkan bahwa kebanyakan deformasi di kerak benua terjadi pada arah yang linear yang berasosiasi dengan batas- batas lempeng saat ini. Dengan pola-pola struktur di kerak benua yang tua kita dapat mengerti proses tektonik saat ini. Hal ini juga menyatakan bahwa dalam mempelajari geologi struktur tidak dapat dipisahkan dengan pemahaman tentang tektonik lempeng.