Saturday 12 December 2015

piroklastik


Batuan piroklastik adalah batuan vulkanik klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses yang berkaitan dengan letusan gunungapi. Material penyusun tersebut terendapkan dan terbatukan/terkonsolidasikan sebelum mengalami transportasi (reworked) oleh air atau es (Williams, 1982). Pada kenyataannya batuan hasil kegiatan gunung api dapat berupa aliran lava sebagaimana diklasifikasikandalam batuan beku atau berupa produk ledakan/eksplorasi dari material yang bersifat padat, cair, ataupun gas yang terdapat dalam perut gunung.
Menurut Fisher, 1984 dan William, 1982 mengelompokkan material-material penyusun batuan piroklastik menjadi :
Kelompok Material Esensial (Juventil)
Kelompok Material Asesori (Cognate)
Kelompok Asidental
 
Kelompok Material Esensial (Juventil) 
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah material langsung dari magma yang diletuskan baik yang tadinya berupa padatan atau cairan serta buih magma. Massa yang tadinya berupa padatan akan menjadi biok piroklastik, massa cairan akan segera membeku selama diletuskan dan cenderung membentuk bom piroklastik dan buih magma akan menjadi batuan yang porous dan sangat ringan, dikenal dengan batuapung.  
Kelompok Material Asesori (Cognate)  
Yang termasuk dalam kelompok ini adalah bila materialnya berasal dari endapan letusan sebelumnya dari gunung api yang sama atau tubuh vulkanik yang lebih tua.  
Kelompok Asidental   
Yang dimaksud dengan material asidental adalah material hamburan dari batuan dasar yang lebih tua dibaewah gunung api tersebut, terutama adalah batuan dingin disekitar leher volkanik. Batuannya dapat berupa batuan beku, endapan maupun batuan ubahan.  
  Struktur dan Tekstur Batuan Piroklastik
Seperti halnya batuan volkanik lainnya, batuan piroklastik mempunyai struktur vesikuler, skoria dan amygdaloidal. Jika klastika pijar dilemparkan ke udara dan kemudian terendapkan dalam kondisi masih panas, berkecenderungan mengalami pengelasan antara klastika satu dengan lainnya. Struktur tersebut dikenal dengan pengelasan atau welded. Strukturstruktur graded bedding : berlapis sebagai mana terdapat dalam sedimen juga umum didapatkan dalam batuan piroklastik. Oleh karena itu secara deskriptif batuan piriklastik dimasukkan dalam batuan endapan atau sedimen. 
 Ukuran butir pada piroklastik tersebut merupakan salah satu kriteria untuk menamai batuan piroklastika tanpa mempertimbangkan cara terjadi endapan piroklastika tersebut. Ada tiga cara kejadian endapan piroklastik. Pengendapan yang dikarenakan gaya beratnya dikenal dengan piroklastika jatuhan. Jenis piroklastika ini umum terjadi disetiap gunung berapi. Struktur dan teksturnya menyerupai batuan endapan. Dua kelompok piroklastika yang lain adalah piroklastika aliran dan piroklastik hembusan
 
Komposisi Mineral Batuan Piroklastik
Mineral – mineral sialis terdiri dari :
Kuarsa (SiO2), ditemukan hanya pada batuan gunung api yang kaya kandungan silika atau bersifat asam.
Feldspar, baik alkali maupun kalsium feldspar (Ca)
Feldspatoid, merupakan kelompok mineral yang terjadi jika kondisi lautan magma dalam keadaan tidak atau kurang jenuh silika
Mineral ferromagnesia
Merupakan kelompok mineral yang kaya kandungan Fe dan Mg silika yang kadangkadang disusl oleh Ca silika. Mineral tersebut hadir berupa kelompok mineral :
Piroksen, mineral penting dalam batuan gunung api
Olivin, merupakan mineral yang kaya akan besi dan magnesium dan miskin silika.
Hornblende, biasanya hadir dalam andesit
Biotit, merupakan mineral mika yang terdapat dalam batuan vulkanik berkomposisi intermediet hingga asam.
Mineral Tambahan
Yang sering hadir adalah ilmenit dan magnetit. Keduanya merupakan mineral bijih. Selain itu sering kali didapati mineral senyawa sulfida atau sulfur murni.
Mineral Ubahan
Dalam batuan piroklastik mineral ubahan sering muncul saat batuan terlapukan atau terkena alterasi hidrotermal. Mineral tersebut seperti : klorit, epidot, serisit, limonit, montmorolonit dan lempung, kalsit.
 
  
Material piroklastik dapat dikelompokkan berdasarkan ukurannya sebagai berikut (Schmid, 1981 vide Fisher, 1984)
Endapan piroklastik tak terkonsolidasi
Endapan piroklastik tak terkonsolidasi
  Endapan piroklastik tak terkonsolidasi
Bomb gunung api
Bomb adalah gumpalangumpalan lava yang mempunyaiukuran lebih besar dari 64 mm dan sebagian atau semuanya plastis pada waktu tererupsi. Beberapa bom mempunyai ukuran yang sangat besar sebagai contoh bom yang mempunyai diameter 5meter dengan berat 200 kg dengan hembusan setinggi 600 meter selama erupsi di gunung api Asama Jepang pada tahun 1935. Bom ini dapat dibagi atas 3 macam:
Bomb pita (ribbon bomb), yaitu bomb yang memanjang seperti suling dan sebagian besar bergelembunggelembung memanjang dengan arah sama. Bomb ini sangat kentalmempunyai bentuk menyudut serta retakan kulitnya tidak teratur. 
Bomb teras (cored bomb), yaitu bomb yang mempunyai inti dan material yang terkonsolidasi lebih dahulu, mungkin dari fragmenfragmen sisa erupsi terdahulu pada gunung api yang sama. 
Bomb kerak roti (bread crust bomb), yaitu bomb yang bagian luarnya retakretak persegi seperti nampak pada kulir roti yang mekar, hal ini disebabkan oleh bagian kulitnya cepat mendingin dan menyusut.
 
Block gunung api
Merupakan batuan piroklastik yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif daru fragmen batuan yang sudah memadat lebih dahulu dengan ukuranlebih besar dari 64 mm. Block – block ini selalu menyudut bentuknya atau eguidimensional. 
Lapilli 
Berasal dari bahasa Latin yaitu lapillus, nama untuk hasil erupsi eksplosif gunung api yang berukuran 2 mm – 64 mm. Selain dari fragmen batuan kadangkadang terdiri dari mineral – mineral augit, olivin dan plagioklas.Bentuk khusus lapili yang terdiri dari jatuhan lava diinjeksi dalam keadaan sangat cair, dan membeku di udara, mempunyai bentuk membola atau memanjang dan berakhir dengan meruncing.
Debu gunung api
Adalah batuan piroklastik yang berukuran 2 mm – 1/256 mm yang dihasilkan oleh pelemparan dari magma akibat eksplosif, namun ada juga debu gunung api yang terjadi karena proses penggesekan pada waktu erupsi gunung api. Debu gunung api masih dalam keadaan belum terkonsolidasi.  
 
Endapan Piroklastik yang Terkonsilidasi  
 Breksi piroklasik (pyroklastic breccia )
Adalah batuanbatuan yang disusun oleh block- block gunung api yang mengalami konsolidasi dalam jumlah lebih 50 % serta mengandung lebih kurang 25 % lapilli dan debu. 
Aglomerat (agglomerate)
Adalah batuan yang dibentukoleh konsolidasi material – material dengan kandungannya didominasi oleh bomb gunung api dimana kandungan lapilli dan abu kurang dari 25 %.    
Batu Lapilli (lapilli stone)
Adalah batuan yang dominan terdiri dari fragmen lapilli dengan ukuran 2 – 64 mm. 
Tuff
Adalah endapan dari gunung api yang telah mengalami konsolidasi, dengan kandungan abu mencapai 75 %. Macamnya :   Tuff lapilli (lapilli tuff), Tuff aglomerat (agglomerate tuff), Tuff breksi pirojklastik (pyroclastic breccia tuff)   

Mekanisme Pembentukan Endapan Piroklastik   
Endapan Piroklastik Jatuhan (pyroclastik fall) 
Yaitu onggokan piroklastik yang diendapkan melalui udara. Endapan ini umumnya akan berlapis, dan pada lapisannya akan memperlihatkan struktur butiran bersusun. Endapan ini meliputi aglomerat, breksi, piroklastik, tuff, lapilli.
Endapan piroklastik aliran (pyroclastic flow)
 Yaitu material hasil langsung dari pusat erupsi, kemudian teronggokkan disuatu tempat. Hal ini meliputi hot avalance, lava collapase avalance, hot ash avalance. Aliran ini umumnya berlangsung pada suhu tinggi antara 5000C - 6500C, dan temperaturnya cenderung menurun selama pengalirannya. Penyebaran pada bentuk endapan sangat dipengaruhi oleh morfologi sebabsebab sifatsifat endapan tersebut adalah menutup dan mengisi cekungan. Bagian bawa menampakkan morfologi asal dan bagian atasnya datar.
 Endapan piroklastik Surge (pyroclastic surge)
 Yaitu suatu awan campuran dari bahan padat dan gas (uap air) yang mempunyai rapat massa rendah dan bergerak dengan kecepatan tinggi secara turbelen di atas permukaan. Umumnya mempunyai struktur pengendapan primer seperti laminasi dan berlapis bergelombang hingga planar. Yang khas pada endapan ini adalah struktur silang siur, melensa dan bersudut kecil. Endapan surge umumnya kaya akan keraten batuan dan Kristal.