Batuan
piroklastik
adalah
batuan
vulkanik
klastik
yang dihasilkan
oleh
serangkaian
proses yang berkaitan
dengan
letusan
gunungapi.
Material penyusun
tersebut
terendapkan
dan
terbatukan/terkonsolidasikan
sebelum
mengalami
transportasi
(reworked) oleh
air atau
es
(Williams, 1982). Pada
kenyataannya
batuan
hasil
kegiatan
gunung
api
dapat
berupa
aliran
lava sebagaimana
diklasifikasikandalam
batuan
beku
atau
berupa
produk
ledakan/eksplorasi
dari
material yang bersifat
padat,
cair,
ataupun
gas yang terdapat
dalam
perut
gunung.
Menurut
Fisher, 1984 dan
William, 1982 mengelompokkan
material-material penyusun
batuan
piroklastik
menjadi
:
–Kelompok
Material Esensial
(Juventil)
–Kelompok
Material Asesori
(Cognate)
–Kelompok
Asidental
Kelompok
Material Esensial
(Juventil)
Yang
termasuk
dalam
kelompok
ini
adalah
material langsung
dari
magma yang diletuskan
baik
yang tadinya
berupa
padatan
atau
cairan
serta
buih
magma. Massa yang tadinya
berupa
padatan
akan
menjadi
biok
piroklastik,
massa
cairan
akan
segera
membeku
selama
diletuskan
dan
cenderung
membentuk
bom
piroklastik
dan
buih
magma akan
menjadi
batuan
yang porous dan
sangat
ringan,
dikenal
dengan
batuapung.
Kelompok
Material Asesori
(Cognate)
Yang
termasuk
dalam
kelompok
ini
adalah
bila
materialnya
berasal
dari
endapan
letusan
sebelumnya
dari
gunung
api
yang sama
atau
tubuh
vulkanik
yang lebih
tua.
Kelompok
Asidental
Yang
dimaksud
dengan
material asidental
adalah
material hamburan
dari
batuan
dasar
yang lebih
tua
dibaewah
gunung
api
tersebut,
terutama
adalah
batuan
dingin
disekitar
leher
volkanik.
Batuannya
dapat
berupa
batuan
beku,
endapan
maupun
batuan
ubahan.
Struktur
dan
Tekstur
Batuan
Piroklastik
Seperti
halnya
batuan
volkanik
lainnya,
batuan
piroklastik
mempunyai
struktur
vesikuler,
skoria
dan
amygdaloidal. Jika
klastika
pijar
dilemparkan
ke
udara
dan
kemudian
terendapkan
dalam
kondisi
masih
panas,
berkecenderungan
mengalami
pengelasan
antara
klastika
satu
dengan
lainnya.
Struktur
tersebut
dikenal
dengan
pengelasan
atau
welded. Struktur
– struktur
graded bedding : berlapis
sebagai
mana
terdapat
dalam
sedimen
juga
umum
didapatkan
dalam
batuan
piroklastik.
Oleh
karena
itu
secara
deskriptif
batuan
piriklastik
dimasukkan
dalam
batuan
endapan
atau
sedimen.
Ukuran
butir
pada
piroklastik
tersebut
merupakan
salah
satu
kriteria
untuk
menamai
batuan
piroklastika
tanpa
mempertimbangkan
cara
terjadi
endapan
piroklastika
tersebut.
Ada tiga
cara
kejadian
endapan
piroklastik.
Pengendapan
yang dikarenakan
gaya
beratnya
dikenal
dengan
piroklastika
jatuhan.
Jenis
piroklastika
ini
umum
terjadi
disetiap
gunung
berapi.
Struktur
dan
teksturnya
menyerupai
batuan
endapan.
Dua
kelompok
piroklastika
yang lain adalah
piroklastika
aliran
dan
piroklastik
hembusan
Komposisi Mineral Batuan
Piroklastik
•Mineral
– mineral sialis
terdiri
dari
:
–Kuarsa
(SiO2), ditemukan
hanya
pada
batuan
gunung
api
yang kaya kandungan
silika
atau
bersifat
asam.
–Feldspar,
baik
alkali maupun
kalsium
feldspar (Ca)
•Feldspatoid,
merupakan
kelompok
mineral yang terjadi
jika
kondisi
lautan
magma dalam
keadaan
tidak
atau
kurang
jenuh
silika
•Mineral
ferromagnesia
Merupakan
kelompok
mineral yang kaya kandungan
Fe dan
Mg silika
yang kadang
– kadang
disusl
oleh
Ca
silika.
Mineral tersebut
hadir
berupa
kelompok
mineral :
–Piroksen,
mineral penting
dalam
batuan
gunung
api
–Olivin,
merupakan
mineral yang kaya akan
besi
dan
magnesium dan
miskin
silika.
–Hornblende,
biasanya
hadir
dalam
andesit
–Biotit,
merupakan
mineral mika
yang terdapat
dalam
batuan
vulkanik
berkomposisi
intermediet
hingga
asam.
•Mineral
Tambahan
Yang
sering
hadir
adalah
ilmenit
dan
magnetit.
Keduanya
merupakan
mineral bijih.
Selain
itu
sering
kali didapati
mineral senyawa
sulfida
atau
sulfur murni.
•Mineral
Ubahan
Dalam
batuan
piroklastik
mineral ubahan
sering
muncul
saat
batuan
terlapukan
atau
terkena
alterasi
hidrotermal.
Mineral tersebut
seperti
: klorit,
epidot,
serisit,
limonit,
montmorolonit
dan
lempung,
kalsit.
Material
piroklastik
dapat
dikelompokkan
berdasarkan
ukurannya
sebagai
berikut
(Schmid,
1981 vide Fisher, 1984)
–Endapan
piroklastik
tak
terkonsolidasi
–Endapan
piroklastik
tak
terkonsolidasi
Endapan
piroklastik
tak
terkonsolidasi
•Bomb
gunung
api
Bomb
adalah
gumpalan
–gumpalan
lava yang mempunyaiukuran
lebih
besar
dari
64 mm dan
sebagian
atau
semuanya
plastis
pada
waktu
tererupsi.
Beberapa
bom
mempunyai
ukuran
yang sangat
besar
sebagai
contoh
bom
yang mempunyai
diameter 5meter dengan
berat
200 kg dengan
hembusan
setinggi
600 meter selama
erupsi
di gunung
api
Asama Jepang
pada
tahun
1935.
Bom
ini
dapat
dibagi
atas
3 macam:
–Bomb
pita (ribbon
bomb), yaitu
bomb yang memanjang
seperti
suling
dan
sebagian
besar
bergelembung
– gelembung
memanjang
dengan
arah
sama.
Bomb ini
sangat
kentalmempunyai
bentuk
menyudut
serta
retakan
kulitnya
tidak
teratur.
–Bomb
teras
(cored
bomb), yaitu
bomb yang mempunyai
inti
dan
material yang terkonsolidasi
lebih
dahulu,
mungkin
dari
fragmen
– fragmen
sisa
erupsi
terdahulu
pada
gunung
api
yang sama.
–Bomb
kerak
roti (bread
crust bomb), yaitu
bomb yang bagian
luarnya
retak
– retak
persegi
seperti
nampak
pada
kulir
roti yang mekar,
hal
ini
disebabkan
oleh
bagian
kulitnya
cepat
mendingin
dan
menyusut.
•Block
gunung
api
Merupakan
batuan
piroklastik
yang dihasilkan
oleh
erupsi
eksplosif
daru
fragmen
batuan
yang sudah
memadat
lebih
dahulu
dengan
ukuranlebih
besar
dari
64 mm. Block – block ini
selalu
menyudut
bentuknya
atau
eguidimensional.
•Lapilli
Berasal
dari
bahasa
Latin yaitu
lapillus, nama
untuk
hasil
erupsi
eksplosif
gunung
api
yang berukuran
2 mm – 64 mm. Selain
dari
fragmen
batuan
kadang
– kadang
terdiri
dari
mineral – mineral augit,
olivin
dan
plagioklas.Bentuk
khusus
lapili
yang terdiri
dari
jatuhan
lava diinjeksi
dalam
keadaan
sangat
cair,
dan
membeku
di udara,
mempunyai
bentuk
membola
atau
memanjang
dan
berakhir
dengan
meruncing.
•Debu
gunung
api
Adalah
batuan
piroklastik
yang berukuran
2 mm – 1/256 mm yang dihasilkan
oleh
pelemparan
dari
magma akibat
eksplosif,
namun
ada
juga
debu
gunung
api
yang terjadi
karena
proses penggesekan
pada
waktu
erupsi
gunung
api.
Debu
gunung
api
masih
dalam
keadaan
belum
terkonsolidasi.
Endapan
Piroklastik
yang Terkonsilidasi
•Breksi
piroklasik
(pyroklastic
breccia )
Adalah
batuan
– batuan
yang disusun
oleh
block- block gunung
api
yang mengalami
konsolidasi
dalam
jumlah
lebih
50 % serta
mengandung
lebih
kurang
25 % lapilli dan
debu.
•Aglomerat
(agglomerate)
Adalah
batuan
yang dibentukoleh
konsolidasi
material – material dengan
kandungannya
didominasi
oleh
bomb gunung
api
dimana
kandungan
lapilli dan
abu
kurang
dari
25 %.
•Batu
Lapilli (lapilli stone)
Adalah
batuan
yang dominan
terdiri
dari
fragmen
lapilli dengan
ukuran
2 – 64 mm.
•Tuff
Adalah
endapan
dari
gunung
api
yang telah
mengalami
konsolidasi,
dengan
kandungan
abu
mencapai
75 %. Macamnya
: Tuff lapilli (lapilli tuff), Tuff
aglomerat
(agglomerate tuff), Tuff
breksi
pirojklastik
(pyroclastic breccia tuff)
Mekanisme
Pembentukan
Endapan
Piroklastik
Endapan
Piroklastik
Jatuhan
(pyroclastik
fall)
Yaitu onggokan
piroklastik
yang diendapkan
melalui
udara.
Endapan
ini
umumnya
akan
berlapis,
dan
pada
lapisannya
akan
memperlihatkan
struktur
butiran
bersusun.
Endapan
ini
meliputi
aglomerat,
breksi,
piroklastik,
tuff, lapilli.
Endapan
piroklastik
aliran
(pyroclastic flow)
Yaitu material hasil
langsung
dari
pusat
erupsi,
kemudian
teronggokkan
disuatu
tempat.
Hal ini
meliputi
hot avalance,
lava collapase
avalance,
hot ash avalance. Aliran
ini
umumnya
berlangsung
pada
suhu
tinggi
antara
5000C - 6500C, dan temperaturnya
cenderung
menurun
selama
pengalirannya.
Penyebaran
pada
bentuk
endapan
sangat
dipengaruhi
oleh
morfologi
sebab
– sebab
sifat
– sifat
endapan
tersebut
adalah
menutup
dan
mengisi
cekungan.
Bagian
bawa
menampakkan
morfologi
asal
dan
bagian
atasnya
datar.
Endapan
piroklastik
Surge (pyroclastic surge)
Yaitu suatu awan campuran
dari
bahan
padat
dan
gas (uap
air) yang mempunyai
rapat
massa
rendah
dan
bergerak
dengan
kecepatan
tinggi
secara
turbelen
di atas
permukaan.
Umumnya
mempunyai
struktur
pengendapan
primer seperti
laminasi
dan
berlapis
bergelombang
hingga
planar. Yang khas
pada
endapan
ini
adalah
struktur
silang
siur,
melensa
dan
bersudut
kecil.
Endapan
surge umumnya
kaya akan
keraten
batuan
dan
Kristal.